PENYEMBUHAN SYARAF
KAKI MATI RASA
Mati rasa dan
kaki-kaki terasa kebas dan tertusuk jarum merupakan salah satu masalah
kesehatan yang sering kita hadapi bersama. Kondisi ini terjadi akibat
syaraf-syaraf di kaki kehilangan kemampuan sensivitas akibat adanya:
- Penyempitan
pembuluh darah
- Penyumbatan
pembuluh darah
- Darah
beku di dalam pembuluh darah
- Darah
kental
- Perdangan
pembuluh darah tingkat tinggi baik yang terjadi secara sendirinya atau
effek dari penyakit-penyakit dan
pengobatan medikasi terhadap penyakit-penyakit tertsebut.
KAKI MATI RASA DAN DIABETES
Jika diserang oleh
mati rasa di kaki terutama telapak kaki terasa seperti terstusuk jarum,
biasanya penderita diabetes langsung beranggapan dengan menggunakan suggestinya
bahwa mati rasa itu berasal dari gula darahnya yang tinggi seperti yang pernah
dialami oleh seorang anggauta Polisi di Mataram (2017) dan seorang wartawan di
Lombok Utara (2017). Dengan beranggapan seperti itu maka penderita diabetes
akan fokus pada upaya penurunan gula darah secara tidak bijaksana, padahal
setelah gula darah itu turun, mati rasa di kakinya tidak juga bisa sembuh. Lalu
mengapa tidak bisa sembuh?
Mari Kita Analisa Bersama
Dalam kasus anggauta
polisi di atas, mati rasa di kakinya terjadi akibat:
- Kekurangan
pasokan nutrisi mikro dan nutrisi makro karena dia hanya makan 1 kali
sehari.
- Sumber
energi yang masuk tidak seimbang dengan energi yang keluar sehingga
otot-otot tubuhnya habis dirubah menjadi energi untuk bekerja.
- Terjadi
kemiskinan sumber energi pada seluruh sel-sel tubuhnya sehingga inti
sel-sel tubuhnya tidak dapat memproduksi energi.
- Terjadi
penyumbatan pembuluh darah di kedua kaki.
- Terjadi
pembekuan darah di kedua kaki.
- Terjadi
peradangan pembuluh darah akibat peredaran insulin sintetis yang tinggi di
dalam pembuluh darah.
- Terjadi
gangguan pada syaraf pusat di otak akibat konsumsi obat tidur untuk
mengatasi insomnia.
- Peredaran
darah dan oksigen ke kedua kaki sangat berkurang akibat detakan jantung
yang melemah dari gangguan lambung.
- Gangguan
pada fungsi ginjal akibat penggunaan obat-obatan penghilang rasa
nyeri.
Dalam kasus seorang wartawan di Lombok Utara, mati rasa
di kakinya terjadi akibat:
- Peredaran
darah yang tidak lancar di kedua kaki.
- Cairan
asam urat yang cukup tinggi.
- Faktor
kecelakaan tulang kaki yang pernah dialaminya beberapa tahun yang lalu.
- Pembentukan
asam kristal asam urat pada persendian di lutut, tumit dan jari-jari
kakinya.
- Kelemahan
andrenalin akibat over konsumsi protein sintetis ketika masih aktif
menjadi penggemar Body Building di masa mudanya.
SOLUSI PENYEMBUHAN
Solusi penyembuhan
dibedakan menjadi dua, yaitu penyembuhan pada penderita mati rasa di kaki pada
non diabetes dan pada penderita diabetes. Penyembuhan pada penderita non
diabetes menggunakan:
- Pola
makan minum sehat.
- Obat
herbal rebus NagaVit Biasa Label Hitam.
- Ramuan
madu enzim sari apel.
Kombinasi ketiga cara
tersebut di atas terbukti dapat mengatasi mati rasa akibat gangguan
syaraf-syaraf tepi di kaki yang kehilangan kemampuan kerjanya.
Penyembuhan kaki mati
rasa pada pengidap diabetes merupakan program pemulihan terpadu dalam bentuk:
- Pembentukan
pemahaman baru tentang diabetes dari perspektif ilmu kedokteran yang
berorientasi kepada penyembuhan diabetes.
Pemahaman ini selanjutnya diikuti dengan baik untuk penyembuhan
jangka panjang.
- Mengikuti
panduan makanan minuman sehat untuk penderita diabetes.
- Menghentikan
semua jenis intervensi pengobatan medikasi medis.
- Mengganti
obat medis dengan obat organik terpadu yang tidak hanya untuk diabetes
tetapi juga untuk mengatasi mati rasa di kaki.
- Mengikuti
panduan pola hidup sehat.
- Mengkonsumsi
secara rutin ramuan madu enzim sari apel.
Mati rasa di kaki
pada kedua kasus di atas dapat diatasi dengan baik.
OBAT HERBAL REBUS MATI
RASA (Grade C)
Ramuan berasal dari ramuan NagaVit Label Biru setelah mengalami perubahan
dosis, tata cara perebusan dan tata cara minum.
Komposisi Utama:
- Kayu kuku naga (Uncaria tomentosa)
- Kayu mea (Hiptage benghalinsis)
- Kayu ksela (Entada scandens)
- Kayu sepang (Caesalpinia sappan)
- Temulawak putih (Curcuma zedoaria)
- Lengkuwas (Alpinia galanga)
Berat bersih: 140 gram
(setara 280 kapsul obat herbal biasa)
Bagian-bagian
tertentu yang dipakai dari bahan-bahan tersebut dengan dosis yang tepat membuat
NagaVit Label Hitam dapat dipergunakan.
TATA CARA KONSUMSI
Di dalam tiap-tiap 1
bungkus besar terdapat 4 bungkus kecil. 4 bungkus kecil untuk dikonsumsi 2
hari.
Hari 1: Rebus 4 bungkus kecil sesuai petunjuk.
Simpan ampasnya.
Hari 2: Rebus ampasnya sesuai petunjuk.
Persiapan Perebusan:
- Gunakan gelas ukuran 220 ml untuk menakar air untuk merebus. Bisa gunakan
gelas plastik air minum mineral atau cangkir teh.
- Jangan gunakan panci alumunium, besi atau tembaga untuk merebus.
- Jangan simpan air rebusan di dalam lemari pendingin.
HARI 1:
Masukkan 4
bungkus kecil ramuan ke dalam panci, tuangkan air 10 (sepuluh) gelas, lalu rebus dengan api secukupnya hingga air
rebusan tersisa kira-kira 3 (tiga)
gelas. Dinginkan dan minum 3x sehari: pagi, siang, dan sore atau malam
masing-masing satu gelas. Saring air ramuan dengan saringan teh, minum ramuan beberapa saat setelah makan. Jangan
minum ramuan dalam kondisi perut kosong sama sekali. Simpan ampas ramuan di
dalam kulkas atau diangin-anginkan karena akan direbus lagi pada hari
berikutnya.
HARI 2:
Rebus ampasanya dengan cara yang sama dan
minum dengan cara yang sama. Buang
ampasnya karena sudah tidak dapat direbus lagi. Cuci ampasnya sebelum direbus.
PAKET PEMBELIAN
Ramuan ini dibuat
dalam bentuk paket. Satu paket terdiri dari 5 bungkus untuk dikonsumsi selama
10 hari berturut-turut. Dan 1 botol ramuan Madu Enzim Sari Apel untuk diminum
secara bersama-sama.
Ramuan NagaVit Exclusif Grade A
DISCLAIMER
Artikel tentang stroke dan penyakit berasal dari
sumber-sumber terpercaya yang ditulis oleh para pakar dari berbagai disiplin
ilmu kedokteran, dan artikel ini ditunjukkan sebagai bacaan saja. Sedangkan
metode penyembuhan penyakit merupakan metode yang dibangun dan dikembangkan
berdasarkan ilmu pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan
didukung oleh adanya fakta-fakta kesembuhan (evidences). Metode ini hanya
berfungsi sebagai bahan pertimbangan atau opsi untuk pemulihan kesehatan dari
stroke dan penyakit, Tidak untuk dipertentangkan atau dibenturkan dengan sistem
pelayanan kesehatan Indonesia dibawah dominasi kedokteran medik allopati
bersama dokter-dokter medik.
Konsultasi: Silahkan hubungi Spanaturo