Amputasi pada pengidap diabetes yang mengalami komplikasi dengan luka kronis Ulkus dan osteomielitis dapat dicegah, pemulihan luka kronis dapat diperoleh dengan menggunakan Terapi Medoras Spanaturo, dan bekas amputasi dan pembenahan minor dapat dipercepat proses pemulihannya sekaligus mencegah pemunculan ulkus baru di bagian-bagian tubuh lainnya. Kami menemukan solusi ini pada tahun 2007.
Peliharalah
anggauta badan Anda dengan cara-cara yang sehat bahkan ketika kita
sedang mengidap luka kronis atau ulkus diabetes. Ada solusi untuk
menghindari amputasi, dan untuk mempercepat proses pemulihan bekas
amputasi jika amputasi telah terlanjur dilakukan karena
keterlambatan.
Metode ini berhasil dengan baik pada pemulihan bekas amputasi baru, maksimal 1 bulan setelah menjalani amputasi total kaki di bawah lutut. Mungkin karena belum sempat membaca tulisan-tulisan tentang solusi naturopati endokrinologi dan kedokteran oriental diabetes dan juga terutama tentang pemulihan luka kronis, ulkus, pembusukan tulang, atau karena pertimbangan-pertimbangan lain sehingga amputasi telah terlanjur dilakukan, maka saatnya sekarang untuk memperbaiki keadaan.
Amputasi merupakan salah satu bentuk penanganan medis terhadap komplikasi diabetes dengan luka kronis, borok atau ulkus, dan pembusukan tulang atau osteomielitis agar kronis tidak semakin menyebar, dan agar bau menyengat yang keluar dari luka dan borok tidak mengganggu kenyamanan pasien-pasien lain di rumah sakit. Dan itu sudah menjadi prosedur standar pelayanan medik.
Setelah amputasi dilakukan, persolaan baru terjadi, karena luka bekas amputasi tidak dapat pulih. Jika mengalami kondisi seperti ini, jangan cemas, ada upaya lain bersama kami dengan menggunakan Tradisi Pengobatan Indonesia (TPI) yang telah diperkaya dengan ilmu pengetahuan tentang psikologi kesehatan, nutrisi dan keamanan pangan, ilmu anatomi manusia, ilmu anatomi penyakit, dan ilmu farmakologi tumbuh-tumbuhan yang telah terbukti berhasil untuk memulihkan luka bekas amputasi baik amputasi besar mau pun amputasi kecil seperti amputasi jari kelingking kaki.
Ingatlah bahwa amputasi adalah sebuah penanganan medis, dan kita sebagai pasien tidak harus selalu setuju terhadap penanganan tersebut. Jika tidak setuju maka carilah solusi lain. Dan kami Spanaturo dengan Terapi Medoras dan Herbal NagaVitnya ada untuk Anda.
PROTOKOL MEDORAS (PROMEDS) DIABETES
Ini merupakan program terapi terpadu yang bertujuan untuk:
Membantu mempercepat pemulihan luka amputasi.
Menurunkan level gula darah secara aman.
Membantu pemulihan potensi munculnya luka-luka baru.
Membantu menghilangkan pembengkakan pembuluh darah di kaki dan di bagian tubuh lainnya.
Membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Membantu memulihkan organ-organ penting tubuh seperti ginjal, jantung, dan lambung.
Membantu mengendalikan gula darah dalam batas-batas aman sehingga pengidap diabetes dapat hidup aman tanpa komplikasi lagi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kami menggunakan secara terpadu empat jenis terapi, yaitu:
Psikologi Kesehatan (ada buku panduan)
Yaitu terapi yang bertujuan membangun hubungan antara pikiran dengan tubuh, jiwa keberagamaan, dan immunologi. Terapi ini antara lain akan memberikan penjelasan yang jelas tentang anatomi penyakit berdasarkan ilmu pengetahuan moderen sehingga dapat membangun kesamaan visi dan misi menuju pemulihan. Jika peserta terapi ada di Mataram Lombok, terapi akan diberikan dalam bentuk tertulis dan juga melalui pertemuan langsung, tetapi jika berada di luar daerah petunjuk terapi dikirimkan dan terapi tetap dapat dilakukan melalui telepon, SMS, BBM, atau email.
Makanan sehat dan menyehatkan (ada buku panduan)
Yaitu daftar rinci tentang makanan dan minuman yang perlu dipertimbangkan selama terapi berlangsung disertai dengan contoh-contoh menu harian yang dapat divariasikan sendiri. Diet bukan berarti tidak makan dan tidak minum, tetapi diet berarti pemilihan dan pengaturan bahan makanan dan bahan minuman yang tepat.
Perubahan pola hidup (ada buku panduan)
Yaitu petunjuk tertulis tentang pola hidup yang perlu dipertimbangkan untuk dijalani.
Ramuan racikan organik
Yaitu ramuan dari tanaman-tanaman obat organik kering untuk diproses sendiri dengan cara perebusan setiap hari, dan air rebusannya diminum 3x sampai 4x sehari sesuai petunjuk tertulis. Formula bersifat sangat khusus karena formula hanya dibuat untuk individu tertentu, atau dengan kata lain satu formula tidak dapat berlaku untuk individu yang lain walaupun individu tersebut mempunyai keluhan yang sama.
Penggabungan keempat motode terapi tersebut dapat memberikan hasil yang optimal, dan perbaikan kondisi penderita dapat dilihat hari per hari seperti luka mulai mengering setelah dua hari minum ramuan, gula darah turun secara berangsur-angsur, mulai bisa tidur malam dan pucat mulai hilang setelah minum ramuan tiga hari berturut-turut.
Foto 1: Kondisi kaki sebelum perawatan dimulai pada bulan Mei 2016, empat bulan setelah melakukan perawatan medis rutin dimana seharausnya dua jari kakinya diamputasi. Suami Ibu Suciati - Pak Syuryamin (47 tahun) yang tinggal di pinggiran Kota Praya Lombok Tengah ini menolak tindakan amputasi. Kapas dan perban dimasukkan ke dalam lubang kakinya.Foto 2: Kondisi kaki pada hari ke-15 setelah perawatan berlangsung. Kapas dan perban tidak lagi dimasukkan ke dalam lubang kakinya. Perbaikan sudah banyak berhasil.
Foto 3: Kondisi kaki pada hari ke-33 setelah perawatan berlangsung. Lubang kaki sudah tertutup rapat.
Upaya
pemulihan berlangsung antara 1 hingga 2 bulan atau mungkin lebih lama
tergantung kepada kondisi penderita pednerita, tingkat komplikasinya,
dan lokasi amputasi. Misalnya jika penanganan dilakukan terhadap
penderita amputasi total di bawah lutut maka kita membutuhkan waktu
dua bulan berturut-turut sesuai dengan pengalaman kami.
PERAWATAN MANDIRI
Keberanian untuk mengatakan Tidak atau Tunggu Dulu kepada otoritas medis karena kami masih mempertimbangkan anjuran untuk menjalani amputasi jari-jari kaki maupun kaki. Keberanian ini masih merupakan suatu keniscayaan besar bagi komunitas diabetes kita di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena kita mungkin selalu menganggap bahwa:
Apa yang dikatakan oleh pihak medis adalah kita anggap selalu benar dibawah ketidaktahuan kita tentang diabetes, luka kronis, ulkus, dan osteomielitis dari perspektif kedokteran yang lain, padahal medis mengakui bahwa luka kronis, ulkus, dan osteomielitis pada pengidap diabetes masih belum dapat disembuhkan. Kalau begitu, jika luka kronis, ulkus, dan osteomielitis yang ada ini tidak dapat disembuhkan, maka untuk apa menciptakan luka baru melalui amputasi?
Jika tidak menjalani amputasi, kemana lagi kita berobat supaya luka kronis, ulkus, dan osteomielitis dapat sembuh.
MULAI SEKARANG, KAMI SIAP MEMBANTU ANDA UNTUK MELAKUKAN PERAWATAN MANDIRI UNTUK MENGHINDARI AMPUTASI.
Perawatan Anda lakukan di rumah Anda masing-masing. Kami hanya memberi petunjuk dan media perawatan.
AKIBAT AMPUTASI
Amputasi jari kaki atau kaki pada pengidap diabetes sesungguhnya merupakan prosedur medis yang perlu dijalani. Kami sering bertemu dengan fakta-fakta yang sangat menakjubkan tentang amputasi seperti:
Banyak pasien yang telah menjalani amputasi hidup dengan luka kronis dan ulkus baru bekas amputasi sampai akhir hayatnya.
Banyak pasien yang telah menjalani amputasi segera meninggal dunia pasca amputasi.
Jika kita cermati dari kasus-kasus ini dan kita analisa dari sudut pandang anatomik tentang sifat-sifat organ tubuh yang bertanggungjawab terhadap pemulihan luka kronis, ulkus, dan luka bekas amputasi seperti ginjal, hati, dan kelenjar andrenal, maka sangatlah beralasan bahwa setelah dilakukan amputasi kondisi tragis seperti tersebut di atas terjadi.
LANGKAH SEDERHANA UNTUK MENGHINDARI AMPUTASI
Langkah-langkah sederhana berikut ini dapat dilakukan. Tetapi mengingat etika kita tentang penyampaian informasi elektronik, maka kami mohon maaf karena tidak dapat menyampaikan informasi secara terperinci. Untuk itu kami telah menyusunnya dalam bentuk Buku Saku Luka Kronis, Ulkus, dan Osteomielitis, buku saku ini menjadi satu paket dengan Paket Terapi Pemulihan Luka Kronis, Ulkus, dan Osteomielitis.
Setelah Anda membaca tentang BEBERAPA PERTIMBANGAN, maka sudah saatnya sekarang untuk mencari solusinya secara mandiri jika masih banyak waktu yang tersisa dengan dukungan kekuatan mental spiritual. Solusi sederhananya antara lain:
Temukan jalur-jalur spiritual untuk meningkatkan kekuatan psikologis, dan jalankan.
Temukan pola hidup yang sehat, dan jalankan.
Bersihkan lingkungan dari kontaminasi bahan kimia terutama kebersihan lingkungan di dalam diri sendiri.
Temukan tanaman-tanaman obat yang dapat memperbaiki kondisi hati, pancreas, lambung, usus, ginjal, andrenal, pembuluh darah, kimia dan hematologi darah, jantung, limpa, dan kekebalan. Buatlah dalam berbagai ragam formula, pelajari tata cara penyajiannya, dan jalankan.
Selalu konsumsi makanan sehat dan menyehatkan (kecuali nasi – karena nasi berasal dari padi yang menggunakan hormon pertumbuhan, dan itu kita tidak dapat hindari).
Masaklah dengan cara yang sehat.
Gunakan bumbu-bumbu masak yang sehat.
Gunakan alat masak yang sehat.
Gunakan alat makan yang sehat.
Konsumsi sumber pemanis yang sehat.
Minumlah air yang sehat.
Makanlah sayur-sayuran yang sehat.
Makanlah buah-buahan yang sehat.
Simpanlah bahan-bahan makanan dengan cara yang sehat.
Tidurlah dalam kondisi yang sehat.
Gosok gigi dengan cara yang sehat.
Jika masih ada waktu untuk mencari solusi-solusi sederhana tersebut, lakukanlah. Tetapi jika tidak banyak waktu yang tersisa maka silahkan hubungi kami untuk konsultasi.
BEBERAPA
PERTIMBANGAN
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipikirkan tentang gula darah, insulin, luka kronis, ulkus, osteomielitis, dan amputasi:
Gula darah kita butuhkan untuk kerja normal tubuh. Gula darah tidak boleh terlalu rendah, dan juga tidak boleh terlalu tinggi.
Jika gula darah terlalu tinggi sehingga dikatakan mengidap diabetes maka lakukan perawatan gula darah dengan memperbaiki kondisi psikologis, makan makanan yang sehat dan benar, gunakan ramuan obat, dan bila perlu gunakan obat-obatan kimia jika tidak ada ramuan obat.
Gula darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah, dan peredaran insulin yang terlalu tinggi untuk menekan supaya gula darah turun juga dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh kita.
Ketidakstabilan gula darah terjadi karena adanya gangguan pada kesehatan organ hati dan pancreas. Kerusakan ini sekitar 70 persen disebabkan oleh makanan (Dr. Robert Lee), obat-obatan, alcohol, bahan kimia, dan infeksi mikroorganisme.
Luka terjadi karena terluka, atau karena pembuluh darah yang pecah sendiri karena pembengkakan dan penyumbatan pembuluh darah. Pembengkakan dan penyumbatan pembuluh darah terjadi karena terdapat tumpukan plak di dalam pembuluh darah. Tumpukan plak terjadi karena lapisan endhotelium pembuluh darah rusak. Lapisan endhotelium rusak substansi-substansi merusak yang dibawa oleh darah. Substansi-substansi yang merusak ini lolos karena fungsi hati menurun. Fungsi hati menurun karena obat-obatan, alcohol, pola hidup, bahan kimia, dan infeksi mikroorganisme, dll..
Luka berkembang menjadi ulkus karena fungsi hati yang semakin menurun yang didukung oleh penurunan fungsi ginjal, lambung, usus, dan andrenal. Penurunan fungsi ginjal dan andrenal terjadi karena faktor yang sama dengan penurunan fungsi hati.
Ulkus berkembang menjadi osteomielitis karena fungsi hati, ginjal, lambung, usus, dan andrenal semakin menurun, yang didukung oleh penurunan kekebalan tubuh sehingga terjadi infeksi bakteri. Kekebalan tubuh menurun karena organ hati, ginjal, lambung, usus, andrenal, kardivaskular, sumsum tulang, dan limpa menderita sakit. Penurunan kwalitas kesehatan organ-organ tersebut terjadi karena penyebab yang sama yaitu obat-obatan, alcohol, bahan kimia, pola hidup, dan mikroorganisme.
Luka kronis, ulkus, dan pembusukan tulang tidak dapat pulih jika fokus kita pada penggunaan antibiotik, dan pada penggunaan obat-obatan untuk menurunkan gula darah.
Ketika gula darah turun karena obat tetapi tingkat peradangan pembuluh darah tetap tidak berubah karena ada banyak insulin yang beredar di dalam darah.
Oleh karena itu untuk menghindari amputasi karena menderita luka kronis, ulkus, dan osteomielitis maka perbaikan organ-organ penting tubuh perlu dilakukan.
Daftar lengkap makanan sehat untuk pengidap diabetes
FAKTA PEMULIHAN BEKAS AMPUTASI DAN BEKAS OPERASI
Ibu Salamah (51 Tahun) dengan Bekas Amputasi Kaki di Bawah Lututnya
Sumbawa Barat, April 2011
Proses percepatan pemburukan luka berlangsung dengan cepat sekali. Pemburukan luka pada kaki kiri menjadi borok terjadi dalam waktu hanya 2 minggu, dan kondisi ini berkembang pada saat beliau masih di rawat di rumah sakit. Sesuai prosedur dokter medik, maka amputasi total di bawah lutut telah dilakukan. Dua hari setelah amputasi dilakukan, kondisi semakin mengkhawatirkan, dan luka-luka baru dengan bau busuk mulai bertumbuh dan berkembang di kaki sebelah kanannya, dan amputasi baru terhadap kaki kanannya sudah diprogramkan oleh dokter medik. Melihat kondisi ini, salah satu anggauta keluarga beliau menghubungi kami.
Pada hari ketiga setelah amputasi, kami datang mengunjungi beliau ke rumah sakit sekaligus memberikan pencerahan tentang diabetes, amputasi, luka, borok, penyebab-penyebabnya, dan sekaligus menemukan solusi bersama. Mendengar penjelasan kami yang masuk akal, beliau dan keluarga setuju, dan sejak hari itu juga selama beliau di rumah sakit, kami meminta beliau untuk mulai menjalani perubahan-perubahan.
Keesokan harinya beliau mulai merasakan perubahan dengan tanda-tanda pembengkakan di kaki kanannya mulai berkurang, dan bahkan cairan yang menyengat mulai berkurang juga. Melihat kondisi perbaikan ini, beliau keluar dari rumah sakit untuk menjalani rawat jalan.
Kami mulai merawat beliau secara terpadu untuk masa satu bulan pertama di Mataram. Setelah menjalani terapi terpadu selama 2 hari, beliau mulai dapat tidur malam, dan sudah menampakan penambahan jumlah darah merah yang baik. Pada terapi hari kelima, luka-luka di kaki kanannya sudah sembuh, dan diikuti oleh percepatan proses pemulihan luka amputasinya. Kondisi ini membuat perawat yang merawat luka beliau keheranan karena menemukan kasus yang belum pernah ditemukan dengan luka amputasi. Setelah menjalani terapi selama satu bulan, luka amputasinya sudah membaik sekitar 75% sehingga terapi lanjutan kami lanjtkan untuk masa satu bulan berikutnya.
Karena terapi lanjutan beliau lanjutkan di Sumbawa maka kami membekali kepulangan beliau ke kampung halaman dengan ramuan simplisia organik yang sama. Selama di kampung halamannya, beliau merawat lukanya secara rutin ke puskesmas. Akhirnya luka amputasi sembuh total, dan tidak pernah ada kekambuhan lagi, bahkan beliau meminta teman-temannya dan keluarganya yang mengalami nasib yang sama untuk menjali terapi pemulihan bersama kami.
CONTOH RAMUAN SIMPLISIA (seperti yang telah kami berikan untuk Ibu Salamah) - untuk perawatan satu bulan pertama
Ramuan A – 10 bungkus
Ramuan A merupakan ramuan rebus dalam bentuk kering. Ramuan terdiri dari 9 bahan organik yang telah melewati uji farmakologi yang dipersiapkan secara manual. Ramuan direbus dengan 2 liter air hingga tersisa kira-kira 800 cc. Kemudian air rebusan didinginkan, disaring, lalu diminum 4x sehari: pagi, siang, sore, dan malam masing-masing 200 cc beberapa saat setelah makan. Ramuan ini dikonsumsi setiap hari selama 10 hari pertama.
Ramuan B – 20 bungkus
Ramuan B merupakan rebus kering terdiri dari 15 bahan organik yang telah melewati uji farmakologi yang dipersiapkan secara manual. Ramuan direbus dengan 2 liter air hingga tersisa kira-kira 900 cc. Kemudian air rebusan didinginkan, disaring, lalu diminum 4x sehari: pagi, siang, sore, dan malam masing-masing 200 cc beberapa saat setelah makan. Ramuan ini dikonsumsi setiap hari setelah Ramuan A habis.
Bapak
Baharuddin (49 Tahun) dengan Bekas Operasi Ulkus Kaki
November 2014 Lombok Timur
Menderita ulkus diabetes di kaki kirinya sehingga operasi minor pengangkatan jaringan kaki yang membusuk dialkukan di rumah sakit. Dua hari pasca operasi kami membawa Pak Baharuddin keluar dari rumah sakit agar dapat kami lakukan perawatan mandiri di rumah. Perawatan berlangsung selama dua bulan berturut-turut. Dan pada pertemuan kami di Kota Mataram tanggal 6 Februari 2015, bekas operasi ulkusnya sudah sembuh total.
Pemulihan bekas operasi ulkus pada kakinya Pak Baharuddin terlah berhasil mencegah amputasi lanjutan di bagian kakinya yang lain.
APA YANG TELAH KAMI LAKUKAN?
Memperbaiki kondisi psikologis beliau dengan ilmu baru tentang diabetes, luka kronis, ulkus, dan osteomielitis.
Memberikan petunjuk tertulis tentang perubahan pola hidup.
Memberikan petunjuk tertulis tentang makanan sehat dan menyehatkan, cara masak, bumbu masak, alat masak, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan makanan sehat.
Menyiapkan ramuan murni dalam bentuk kering untuk direbus sendiri di rumahnya, dan diminum sesuai aturan. Ramuan murni itu bertujuan untuk memperbaiki penyebab anatomik ulkus diabetes.
Mengganti antibiotik dengan antibiotik organik.
Mengganti obat diabetes dengan obat diabetes organik selama terapi berlangsung.
Mengganti sumber pemanis dengan sumber pemanis yang sehat.
Mengganti camilan dengan camilan yang sehat.
Mengajarkan beliau tentang tata cara menggosok gigi yang sehat.
Mengembalikan porsi makan nasi putih ke porsi yang sebenarnya sesuai dengan postur tubuh dan kondisi lambungnya yang sakit.
Yang terbaik untuk dilakukan adalah segera cegah amputasi anggauta tubuh dengan melakukan terapi pemulihan luka kronis bersama kami.
KEAMANAN
TANAMAN OBAT
Kami tidak menggunakan tanaman-tanaman obat yang tidak terdapat data-data farmakologinya. Tanaman-tanman obat yang kami pergunakan menggunakan tanaman-tanaman obat asli Indonesia yang tumbuh di pulau Sumbawa dan Lombok, sudah dipergunakan secara turun temurun untuk memelihara kesehatan dan untuk pemulihan penyakit secara halal, dan telah diteliti secara farmakologi sesuai standar ilmu farmakologi tumbuh-tumbuhan untuk mengetahui:
Kandungan-kandungan senyawa biokimia yang bersifat obat sehingga dapat digunakan untuk manusia.
Kandungan racun atau toksin yang dapat berbahaya bagi manusia sehingga penggunaannya dapat dihindari.
Hasil penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat di dalam buku (antara lain):
Obat Asli Indonesia karangan dokter Seno Sastroamidjoyo.
Precieuses Tisanes karangan Pierre Delaveau (Anggauta Akademi Kedokteran dan Farmasi Prancis).
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia karangan dokter Setiawan Dalimartha Jilid I sampai Jilid V.
Jika tanaman-tanaman obat tersebut telah diteliti secara farmakologi tumbuh-tumbuhan, maka pertanyaannya adalah apakah tradisi pengobatan naturopati Indonesia dengan menggunakan tanaman-tanaman obat masih dikatakan tidak ilmiah dan tradisional atau kuno? Andalah yang bisa menjawabnya.
Oleh karena itu mengkonsumsi ramuan racikan Spanaturo yang terbuat dari tanaman-tanaman obat yang telah diteliti secara farmakologi adalah Aman. Formula-formula racikan Spanaturo bermanfaat untuk penyembuhan penyakit-penyakit tertentu, mencegah penyakit dan mencegah kekambuhan penyakit seperti diabetes dan komplikasi diabetes, penyakit jantung koroner, koreng psoriasis, gangguan syaraf otak akibat stroke, penyakit pembuluh darah, dan penyakit pada organ reproduksi perempuan.
Disclaimer:
Artikel tentang penyakit berasal dari sumber-sumber terpercaya yang ditulis oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu kedokteran, dan artikel ini ditunjukkan sebagai bacaan saja. Sedangkan Metode Pemulihan Penyakit merupakan metode yang dibangun dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan bukti atau fakta (evidence) dan berfungsi sebagai bahan pertimbangan atau opsi untuk pemulihan kesehatan. Metode Pemulihan ini tidak untuk dipertentangkan atau dibenturkan dengan sistem pelayanan kesehatan Indonesia dibawah sistem kedokteran allopati bersama dokter-dokter medik.
Konsultasi: Silahkan hubungi kami